Ketika Ruang Gerak Dibatasi

Cileungsi ,13 April 2020

     Tidak ada yang menyangka dan diluar prediksi kita hal ini akan terjadi,tiba-tiba ruang gerak kita dibatasi oleh alam.Ketika sedang giat-giatnya bekerja, sedang senang-senang nya bersosialisasi,sedang menikmati kehidupan duniawi entah itu di Mall,Bioskop, tempat olahraga,dll..tiba-tiba harus dibatasi bahkan akhirnya harus terhenti.Bukan hanya kegiatan duniawi yang dibatasi, kegiatan ukhrowi pun terpaksa harus dihentikan,dari mulai sholat berjamaah, sholat Jumat dan ibadah-ibadah lainnya yg biasa dilakukan di tempat ibadah.
     Tadinya aku pribadi menganggap hal ini  hal yang sepele,bahkan seperti dagelan atau lawakan saja.Ketika dianjurkan untuk memakai masker,aku masih tidak menghiraukan.Pemakaian hand sanitizer tidak pernah aku gubris.Bersalaman dengan teman tetap aku lakukan karena menurut ku semua masih fine-fine saja,tidak ada yang perlu dikhawatirkan.Tetapi , semakin kesini,ketika pemberitaan semakin santer,korban semakin bertambah banyak,dan ada istilah lockdown lah, social distancing lah,bahkan kita terpaksa harus WFH, mengadakan pembelajaran home learning kepada anak-anak dirumah, barulah kita sadar bahwa Ini bukan main-main.Kita dikarantina...dari mulai dua minggu, setelah itu ditambah dan terus di tambah sampai dengan sekarang.Semua merasa terkekang, perekonomian seakan-akan menjadi lumpuh, anak-anak berteriak bete ketika harus berada dirumah terus menerus, kita bingung harus berbuat apa dirumah sampai dengan batas waktu yang kita tidak tahu.
    Kadang terlintas di pikiranku, apakah dunia ini sudah lelah dan akan segera berakhir.Apa yang harus kita lakukan dimasa-masa karantina ini? Apakah keluhan-keluhan kejenuhan selama kita dirumah harus kita ekspose disetiap status WA kita?... berbagai macam pikiran menari-nari diotakku.
     Setelah melalui perenungan panjang,baru kusadari bahwa semua ini adalah kehendak NYA.Selama ini kita terlalu terlena dengan semua kenikmatan dunia,kadang terlalu bebas,lepas kendali sampai-sampai lupa kepada Dzat  sang pemilik alam.Ini adalah peringatan,kita disentil oleh virus kecil yang mengobrak-abrik dunia,yang tidak pandang bulu hinggap di manapun yang dia suka,tidak memandang kasta dan jabatan.
      Ya Allah... ampuni kami,kami bertobat,kami lupa,bahwa ketika Allah berkehendak apalah daya kami,kami terlalu kecil dihadapan MU,kami yang kadang terlalu sombong,angkuh ketika berjalan dimuka bumi ini.Alangkah tidak pantas kami mengeluh, seharusnya kami instrospeksi diri, memperbaiki diri,ini adalah kesempatan kami untuk lebih banyak mendekatkan diri kepada MU.Mendekati hari-hari menuju bulan suci Ramadhan, ijinkan kami untuk menjalani dengan sebaik-baiknya.Apapun yang terjadi kami pasrah karena ini semua adalah kehendak MU......
       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hikmah dan Makna dibalik Covid -19

Puisi Tak Berujung....

Positif Corona Untuk Alam